Anatomi golok sunda Golok atau bedog sunda sangat beragam, karena tiap daerah di Jawa Barat memiliki variasi bentuk tersendiri yang disesuaikan dengan kebutuhan, fungsi, dan karakteristik masing-masing masyarakat penggunanya. Golok (bedog) sunda umumnya memiliki bilah dengan panjang lebih dari siku tangan, namun ada pula bilah golok yang berukuran pendek kalau pendek disebut Golok 'bedog', golok sunda yang memiliki panjang bilah lebih dari siku tangan disebut kolewang atau gobang. Menurut fungsi golok untuk keperluan perkakas disebut Pakakas dan yang berupa senjata disebut Pakarang.
Bagian utama dari sebuah golok adalah bilah kalau di sunda disebut Wilah, dan penamaan golok umumnya berdasarkan pada bentuk bilahnya yang terbuat dari campuran besi dan baja, malah jaman dahulu ada yang mencampur pasir, perak,perunggu dan emas (kemungkinan malah dicampur dengan yang lain-lain), dengan berbagai macam-macam pula teknik tempanya.
Bilah golok disebut wilah:
-Bilah buntut disebut paksi.
-Ekor pada pangkal bilah yang dimasukkan pada pegangan golok disebut peurah.
-perut bilah disebut beuteung.
-Bagian yang tumpul dinamakan punggung disebut Tonggong.
-Ujung bilah golok disebut Congo
-Punggung bilah golok sunda ada yang lurus ada pula yang berpunggung melengkung atau dalam istilah Bentik.
-Ada bilah golok yang melengkung disebut Curug
Gagang Golok disebut Perah :
- Gagang melengkung dan memiliki ujungnya berbentuk bulat disebut eluk.
- Gagang atau perah yang agak miring dan melengkung berfungsi agar golok dapat digenggam dengan kuat dan nyaman.
- Ujung gagang atau perah yang ada 'cantelan'nya berfungsi agar jari kelingking terkait, menahan genggaman tangan agar tidak lepas tergelincir.
- Perah kebanyakan dibuat dari bahan kayu dan tanduk kerbau, selain itu juga digunakan tanduk rusa dan tulang hewan sesuai dengan keinginan.
-Biasanya bila bentuk bilah melengkung maka bentuk perah pun dibentuk melengkung
Sarung golok disebut sarangka :
- Fungsi utama Sarangka adalah agar golok dapat mudah dan aman untuk dibawa.
-Penyelipan sarangka dipinggang disebut 'disoren'
- Sama seperti perah, sarangka juga umumnya terbuat dari kayu. Adapula ditemukan sarangka yang terbuat dari kulit hewan, tetapi ini sangat jarang karena terhitung tidak aman dan cepat rusak, juga sulit mencari kulit binatangnya.
- Gelang-gelang pengikat sarangka yang terbuat dari tanduk kerbau atau lembaran logam yang disebut Barlen
- Pengikat kain golok disebut Simpay.
- Tempat gantungan golok ada di bagian luar sarangka disebut simeut meuting.
Dan bagi para pemain golok sunda dalam silat tua biasanya mengerti alur darah pada golok yang disebut dengan Runcang atau Jegong.
Bagian utama dari sebuah golok adalah bilah kalau di sunda disebut Wilah, dan penamaan golok umumnya berdasarkan pada bentuk bilahnya yang terbuat dari campuran besi dan baja, malah jaman dahulu ada yang mencampur pasir, perak,perunggu dan emas (kemungkinan malah dicampur dengan yang lain-lain), dengan berbagai macam-macam pula teknik tempanya.
Bilah golok disebut wilah:
-Bilah buntut disebut paksi.
-Ekor pada pangkal bilah yang dimasukkan pada pegangan golok disebut peurah.
-perut bilah disebut beuteung.
-Bagian yang tumpul dinamakan punggung disebut Tonggong.
-Ujung bilah golok disebut Congo
-Punggung bilah golok sunda ada yang lurus ada pula yang berpunggung melengkung atau dalam istilah Bentik.
-Ada bilah golok yang melengkung disebut Curug
Gagang Golok disebut Perah :
- Gagang melengkung dan memiliki ujungnya berbentuk bulat disebut eluk.
- Gagang atau perah yang agak miring dan melengkung berfungsi agar golok dapat digenggam dengan kuat dan nyaman.
- Ujung gagang atau perah yang ada 'cantelan'nya berfungsi agar jari kelingking terkait, menahan genggaman tangan agar tidak lepas tergelincir.
- Perah kebanyakan dibuat dari bahan kayu dan tanduk kerbau, selain itu juga digunakan tanduk rusa dan tulang hewan sesuai dengan keinginan.
-Biasanya bila bentuk bilah melengkung maka bentuk perah pun dibentuk melengkung
Sarung golok disebut sarangka :
- Fungsi utama Sarangka adalah agar golok dapat mudah dan aman untuk dibawa.
-Penyelipan sarangka dipinggang disebut 'disoren'
- Sama seperti perah, sarangka juga umumnya terbuat dari kayu. Adapula ditemukan sarangka yang terbuat dari kulit hewan, tetapi ini sangat jarang karena terhitung tidak aman dan cepat rusak, juga sulit mencari kulit binatangnya.
- Gelang-gelang pengikat sarangka yang terbuat dari tanduk kerbau atau lembaran logam yang disebut Barlen
- Pengikat kain golok disebut Simpay.
- Tempat gantungan golok ada di bagian luar sarangka disebut simeut meuting.
Dan bagi para pemain golok sunda dalam silat tua biasanya mengerti alur darah pada golok yang disebut dengan Runcang atau Jegong.
0 komentar:
Posting Komentar